29 Oct

Cikal Bakal Paskibraka Sebagai Pengibar Bendera Merah Putih

Cikal Bakal Paskibraka Sebagai Pengibar Bendera Merah Putih

Setiap peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia, istilah Paskibraka selalu lantang terdengar. Pasukan pengibar bendera merah putih ini dibentuk dengan formasi khusus yang terdiri dari Formasi 17 (berada paling depan), Formasi 8 (di belakang Kelompok 17) dan Pasukan 45 sebagai pasukan pengawal yang berada di belakang Kelompok 8. Ketiganya mewakili tanggal kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945.

Sebelum melibatkan puluhan orang seperti sekarang, pasukan pengibar bendera merah putih dulunya ternyata hanya terdiri dari lima orang saja. Tradisi Paskibraka ini dimulai pada awal bulan Agustus tahun 1946. Waktu itu, Presiden Soekarno meminta ajudannya, Mayor Laut Hussein Mutahar untuk mencari anggota yang bisa menjadi pasukan pengibar bendera di halaman Istana Presiden, Gedung Agung, Yogyakarta.

Mutahar kemudian mencari lima orang anak muda yang bermukim di Yogyakarta masing-masing 3 laki-laki dan 2 perempuan. Angka lima ini konon merujuk pada jumlah sila Pancasila. Pascakemerdekaan, kelima orang inilah yang menjadi cikal bakal Paskibraka. Upacara bendera terus dilanjutkan di Gedung Agung hingga tahun 1947, 1948 dan 1949 dengan anggota yang dipilih dari penjuru Indonesia.

Pengibar Bendera Merah Putih Setelah Tahun 1950

Kembalinya posisi ibu kota ke Jakarta membuat perayaan 17 Agustus 1950 menjadi acara pengibaran bendera pusaka pertama di Istana Merdeka. Presiden Soeharto yang menjabat saat itu kembali meminta Mutahar mengurus pasukan pengibar bendera merah putih. Beliau ingin tradisi awal kemerdekaan terus dilanjutkan dan saat itulah muncul ide mengenai formasi yang saat ini digunakan.

Pengibaran bendera yang dilakukan Paskibra.

Awalnya Mutahar sempat mengusulkan agar anggota pengibar bendera diambil dari kalangan TNI. Namun rencana itu ternyata sulit diwujudkan. Pada perayaan 17 Agustus tahun 1969, untuk pertama kalinya Pasukan Pengerek Bendera Pusaka (namanya saat itu) diambil dari kalangan pemuda SLTA dari seluruh Indonesia.

Istilah Paskibraka sendiri muncul pada tahun 1973 atas ide seorang sarjana seni rupa bernama Idik Sulaeman. Idik jugalah yang membuatkan lambang korps, lambang anggota hingga lencana dan seragam resmi.

Hingga saat ini anggota pengibar bendera merah putih masih diambil dari kalangan pelajar setingkat SMA dari seluruh Indonesia. Selain digembleng secara disiplin, para calon anggota Paskibraka harus tahan mental menjalani pelatihan selama hampir sebulan. Jika Anda tertarik atau ingin melatih anggota Paskibraka, dapatkan bendera berkualitas dari grosir terdekat di kota Anda.