08 Nov

Empat Fakta Unik Mengenai Bendera Indonesia

Empat Fakta Unik Mengenai Bendera Indonesia

Bendera Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Dalam perjalanannya menjadi simbol kedaulatan negara, Bendera Indonesia memiliki fakta-fakta tersembunyi yang mungkin belum Anda ketahui. Apa sajakah itu? Simak di bawah ini ya!

1. Berkibar sebagai bentuk protes

Sebelum berkibar pada saat proklamasi Kemerdekaan, Bendera Merah Putih pernah berkibar pada Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda. Pengibaran ini merupakan bentuk protes terhadap Belanda.

Selain itu, kampung-kampung yang semula mengibarkan bendera Belanda di acara-acara perayaan, berubah jadi mengibarkan Bendera Merah Putih pada tahun 1933.

2. Bendera merah putih kepala banteng

Sebelum Bendera Merah Putih hanya terdiri dua garis warna yang sama lebarnya, bendera ini sempat memiliki lambang kerbau dan banteng di tengahnya.

Mulanya, Sukarno membuat bendera Partai Nasional Indonesia (PNI) dengan warna merah, putih, serta gambar banteng di bagian tengah. Bendera ini terinspirasi dari bendera Perhimpunan Indonesia pada tahun 1908 yang memiliki warna merah putih dengan kepala kerbau di bagian tengah. Sukarno mengganti banteng dengan alasan kerbau terlalu lemah jika ingin melawan imperialisme Belanda.

Setelah melakukan perdebatan dengan peserta Kongres Rakyat Indonesia yang dilaksanakan oleh Gabungan Politik Indonesia (Gapi) pada tahun 1939, akhirnya diputuskan untuk tidak memasukkan gambar kepala banteng, hanya warna merah dan putih saja sebagai bendera nasional.

3. Memiliki nama resmi “Sang Merah Putih”

Sang Merah Putih berkibar di siang hari.

Nama ini sesuai dengan Pasal 35 UUD 1945. Nama “Sang” artinya memuliakan kepada benda bersejarah itu. Nama lainnya adalah Bendera Merah Putih, Sang Dwiwarna, atau Sang Saka Merah Putih.

4. Bendera Pusaka sempat hilang

Saat pejabat Presiden Soeharto akan menjadi inspektur upacara HUT RI untuk pertama kalinya pada 17 Augustus 1967, mereka tidak bisa menemukan Bendera Pusaka di Istana Negara dan Istana Merdeka. Ternyata bendera tersebut disimpan oleh Sukarno.

Setelah proses yang berbelit-belit, akhirnya Sukarno bersedia menyerahkan bendera tersebut dan disemayamkan di Monas. Setelah dikibarkan terakhir kali pada 1968, Bendera Pusaka dibikin duplikatnya yang terbuat dari sutra.

Yuk, jadikan fakta-fakta bendera Indonesia di atas sebagai pengingat tentang perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Karena, seperti kata Sukarno, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri.